Sebagai pengagummu, rasanya tak sopan bila hati ini ingin memiliki rasa yang lebih. Ku lalui hari-hari dengan kekhawatiran tak pasti. Antara ini benar jatuh hati? Selalu bingung sendiri mengartikan ini. Yang perlu kamu tahu pasti, rasanya berat sekali menyimpan ini sendiri. Seperti halnya kebingungan-kebingunganku ini.
1. Melihatmu bersama dengan seseorang, membuatku selalu bertanya-tanya sendiri; "Siapa dia bagimu kini?"
Menjengkelkan sekali rasanya bila melihatmu dengan orang lain. Ingin marah-marah sendiri. Cemburu sendiri. Meskipun entah itu hanya teman atau saudaramu sendiri. Rasanya ingin selalu mencurigai dan penasaran sendiri. Yang ada merenung sendiri dan hanya mampu melihatmu dari kejauhan ini. "Siapa dia yang bersamamu kini?"
2. Membuat perbandingan besar adalah hal yang kerap kali kulakukan ketika melihat dia lebih daripadaku ini.
Penampilan tomboy, tidak bisa dandan, tampang pas-pasan. Tidak kaya, kurang pintar dan perbandingan-perbandingan lain yang kusematkan pada diriku sendiri karena melihat dia lebih daripadaku. Bukan karena tidak bersyukur. Hanya saja, dia lebih dariku karena bisa dekat denganmu kini.
3. Terlebih dulu menghubungimu sebenarnya membuatku takut tidak kamu responi. Jadi antara chat atau tidak, jadi bingung sendiri.
Chat atau tidak?
Ketika sebenarnya memiliki kontak ponselmu ini adalah salah satu jalan untukku bisa dekat denganmu. Setidaknya melalui ketikan kata demi kalimat ini bisa memberimu semangat pasti. Tapi rasanya sedih sekali. Hanya ada centang biru dua kali yang kulihat di layar chatting ini.
Seakan rasanya percuma saja ada kontakmu di sini. Bingung mau memulai chating apalagi. Sedangkan kamu, apakah pernah ada sedikit peduli untukku di sini yang menunggumu lewat chating ini?
4. Setiap bertemu denganmu, yang ada rasa canggung dan salah tingkah seperti ini.
Berada didekatmu sebenarnya waktu yang berharga karena bisa berkomunikasi denganmu. Tapi yang ada, kamu hanya sibuk dengan duniamu sendiri, main HP sendiri. Entah karena kamu benar-benar sibuk, atau karena kamu tak mengingini keberadaanku di sini. Hingga akhirnya akupun juga ikut main hp sendiri. Dan suasana menjadi aneh sekali. Jadi salah tingkah sendiri.
5. Baper sendiri dengan story-mu setiap hari, yang sebenarnya mungkin tak ada hubungannya sama sekali dengan diri ini.
Setiap kali memeriksa ponsel ini, kapan terakhir dilihat atau kamu online saat ini. Paling semangat melihat story yang kamu buat setiap hari. Entah itu sekitar pekerjaanmu atau hal berharga lain yang sedang kamu geluti saat ini. Tapi jika melihat story-mu mengenai hati, rasanya penasaran sendiri.
Siapa yang kamu maksudkan di story-mu ini? Parahnya lagi akupun pernah menganggap story itu tertuju pada diri ini. Tapi itu mungkin hanya aku yang baper sendiri.
6. Asal kamu tahu saja memikirkan hal ini sampai membuatku memimpikanmu hampir setiap hari.
Percaya atau tidak, memikirkan hal ini membuatku sampai mempikanmu hampir setiap hari. Menyebalkan sekali karena ini hanyalah mimpi. Kebersamaan yang ku impikan ternyata hanyalah mimpi. Yang hanya bertahan saat ku menutup mata dan hati.
Mungkin karena sudah terlalu sebal mimpi terhadap diri ini, sehingga hampir setiap malam selalu menghantui.
7. Saat segala perhatian ini hanya kamu responi terimakasih, yang sulit sekali untuk kulakukan adalah untuk maju atau berhenti sampai disini?
Ketahuilah, ketika kamu sedih, lelah ataupun merasa sendiri, diri inilah orang yang paling utama ingin memberimu perhatian lebih. Tapi semenjak diri ini mengetahui rasa perhatian kemarin yang hanya kamu responi terimakasih, rasanya seperti ingin berhenti sampai disini. Ingin tetap maju, tapi tak ada satu respon yang menunjukkan kamu ikut peduli dengan perasaan ini. Tapi jika aku berhenti sampai disini rasanya sangat sayang sekali karena sudah sejauh ini kuperjuangi. Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu mengerti perasaan ini?
1. Melihatmu bersama dengan seseorang, membuatku selalu bertanya-tanya sendiri; "Siapa dia bagimu kini?"
Menjengkelkan sekali rasanya bila melihatmu dengan orang lain. Ingin marah-marah sendiri. Cemburu sendiri. Meskipun entah itu hanya teman atau saudaramu sendiri. Rasanya ingin selalu mencurigai dan penasaran sendiri. Yang ada merenung sendiri dan hanya mampu melihatmu dari kejauhan ini. "Siapa dia yang bersamamu kini?"
2. Membuat perbandingan besar adalah hal yang kerap kali kulakukan ketika melihat dia lebih daripadaku ini.
Penampilan tomboy, tidak bisa dandan, tampang pas-pasan. Tidak kaya, kurang pintar dan perbandingan-perbandingan lain yang kusematkan pada diriku sendiri karena melihat dia lebih daripadaku. Bukan karena tidak bersyukur. Hanya saja, dia lebih dariku karena bisa dekat denganmu kini.
3. Terlebih dulu menghubungimu sebenarnya membuatku takut tidak kamu responi. Jadi antara chat atau tidak, jadi bingung sendiri.
Chat atau tidak?
Ketika sebenarnya memiliki kontak ponselmu ini adalah salah satu jalan untukku bisa dekat denganmu. Setidaknya melalui ketikan kata demi kalimat ini bisa memberimu semangat pasti. Tapi rasanya sedih sekali. Hanya ada centang biru dua kali yang kulihat di layar chatting ini.
Seakan rasanya percuma saja ada kontakmu di sini. Bingung mau memulai chating apalagi. Sedangkan kamu, apakah pernah ada sedikit peduli untukku di sini yang menunggumu lewat chating ini?
4. Setiap bertemu denganmu, yang ada rasa canggung dan salah tingkah seperti ini.
Berada didekatmu sebenarnya waktu yang berharga karena bisa berkomunikasi denganmu. Tapi yang ada, kamu hanya sibuk dengan duniamu sendiri, main HP sendiri. Entah karena kamu benar-benar sibuk, atau karena kamu tak mengingini keberadaanku di sini. Hingga akhirnya akupun juga ikut main hp sendiri. Dan suasana menjadi aneh sekali. Jadi salah tingkah sendiri.
5. Baper sendiri dengan story-mu setiap hari, yang sebenarnya mungkin tak ada hubungannya sama sekali dengan diri ini.
Setiap kali memeriksa ponsel ini, kapan terakhir dilihat atau kamu online saat ini. Paling semangat melihat story yang kamu buat setiap hari. Entah itu sekitar pekerjaanmu atau hal berharga lain yang sedang kamu geluti saat ini. Tapi jika melihat story-mu mengenai hati, rasanya penasaran sendiri.
Siapa yang kamu maksudkan di story-mu ini? Parahnya lagi akupun pernah menganggap story itu tertuju pada diri ini. Tapi itu mungkin hanya aku yang baper sendiri.
6. Asal kamu tahu saja memikirkan hal ini sampai membuatku memimpikanmu hampir setiap hari.
Percaya atau tidak, memikirkan hal ini membuatku sampai mempikanmu hampir setiap hari. Menyebalkan sekali karena ini hanyalah mimpi. Kebersamaan yang ku impikan ternyata hanyalah mimpi. Yang hanya bertahan saat ku menutup mata dan hati.
Mungkin karena sudah terlalu sebal mimpi terhadap diri ini, sehingga hampir setiap malam selalu menghantui.
7. Saat segala perhatian ini hanya kamu responi terimakasih, yang sulit sekali untuk kulakukan adalah untuk maju atau berhenti sampai disini?
Ketahuilah, ketika kamu sedih, lelah ataupun merasa sendiri, diri inilah orang yang paling utama ingin memberimu perhatian lebih. Tapi semenjak diri ini mengetahui rasa perhatian kemarin yang hanya kamu responi terimakasih, rasanya seperti ingin berhenti sampai disini. Ingin tetap maju, tapi tak ada satu respon yang menunjukkan kamu ikut peduli dengan perasaan ini. Tapi jika aku berhenti sampai disini rasanya sangat sayang sekali karena sudah sejauh ini kuperjuangi. Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu mengerti perasaan ini?